Langsung ke konten utama

GLIO

Produk Organik Nasa


Pertanian Organik butuh juga pupuk organik, pestisida organik dan agen hayati penghambat jamur penyebab layu pada tanaman
      Pernah mendengar istilah jamur trichoderma.
jamur trichoderma adalah sejenis jamur yang baik,dimanfaatkan sebagai pupuk biologis dan agen hayati.sangat efektif untuk mencegah penyakit busuk batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman layu, dan penyakit jamur akar putih pada tanaman.
     Jamur jenis ini juga bisa dikembangbiakkan sendiri dan membutuhkan beberapa bahan alami dan waktu yang cukup lama.Nah sebagai solusi PT.NASA membuat produk dengan nama Glio.
     GLIO atau GLIO CLADIUM adalah agen hayati anti hama, anti penyakit, anti jamur, anti bakteri merugikan tanaman yang berbasis fungisida yang berada di tanah. GLIO ini salah satu produk anti hama agen hayati unggulan dari PT. NASA Natural Nusantara. GLIO ini mengandung jamur  TRICHODERMA SP alami yang diambil dari mikro organisme dalam tanah dan dikembangkan secara modern sehingga percepatannya sangat tinggi. Keberadaan GLIO ini sangat sesuai dengan pertanian organik Indonesia karena sangat ramah lingkungan yaitu bisa membunuh penyakit, jamur pada tanah yang merugikan tanaman atan tetapi tidak mematikan musuh alami hama.

Cara kerja  
GLIO ini adalah sebagai pengurai dan stimulator pertumbuhan tanaman. Dengan cara menghambat pertumbuhan cendawan dan  fusarium.Tidak seperti penggunaan pestisida kimia, GLIO terkesan lambat tapi sifatnya menyebar pada musuh dan menular sehingga lama-kelamaan semua akan terkena penyakit
    Manfaat GLIO sebagai agen hayati dalam perkembangan akar tanaman adalah untuk
Menghancurkan inokulum sumber penyakit tanaman serta mencegah menyebar kembali. kolonisasi tanah melindungi kecambah,biji dan akar tanaman dari sumber infeksi penyakit
Berkemabang biak melindungi tanaman dari gangguan pathogen
Aman terhadap manusia dan ramah lingkungan
      Jamur Trichoderma sp merupakan mikroorganisme fungsional yang selama ini dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida. Sifat trichoderma yang antifungal atau antagonis terhadap jamur atau cendawan patogen diketahui efektif untuk menghambat perkembangbiakan berbagai jamur patogen seperti Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Jamur fusarium merupakan salah satu jenis jamur patogen yang sampai saat ini belum bisa dikendalikan secara efektif dengan bahan aktif fungisida apapun. Namun dengan menggunakan agen hayati Trichoderma, perkembangbiakan dan penyebarannya dapat dihambat.
Cara pemakaian GLIO:
Untuk pemakaian pada biji untuk persemaian jagung,setelah biji direndam dan ditiriskan.campurkan 2 sendok glio dengan 10kg biji semai.
Untuk dikocorkan campurkan 1 kotak glio 100gr dengan air 15liter.kemudian disemprotkan pada tanaman.
Untuk dikembangkan
Kembangkan GLIO dengan mencampurkan pada pupuk kandang peram dan biarkan selama 21 hari
Setelah pupuk kandang berubah warna menjadi hijau kebiruan GLIO siap ditebarkan disekeliling tanaman
Bisa juga dicampurkan SUPER NASA sebagai pupuk dasar sebelum tanam. Caranya pupuk SUPER NASA dicampur dengan GLIO diaduk hingga rata dengan ukuruan 1 botol SUPER NASA berbanding 2 kotak GLIO dan 2,5 kg NPK setelah itu campur dengan air bersih sesuai dengan jumlah tanaman dengan luas lahan. Masing-masing pohon dapat 1 gelas. Misalnya dalam 1000 meter ada 100 phon maka campuran air bersihnya 100 gelas air.
Diamkan campuran pupuk dan GLIO tersebut selama 3 hari
Kocorkan disekeliling pohon.
Hasil dari aplikasi ini bisa dilihat sekitar 1 minggu dengan perubahan fisik pada kehijauan daun, munculnya tunas baru, dan bertambahnya tinggi tanaman.
     Pemanfaatan pada tanaman CABAI
Sebelum memilih jenis pestisida yang akan dipakai ada baiknya dikenali dulu penyebab cabai rusak.
Karena bisa disebabkan lalat buah Baca disini
(http://enksapoetra.blogspot.com/2019/09/hama-cabai-dan-solusinya.html?m=1   )atau hama patek.
Penyakit busuk buah pada cabai atau antraknosa yang sering disebut dengan patek merupakan penyakit yang seringkali ditemui sehingga menyebabkan kerugian yang besar. Antranose disebabkan oleh cendawan jamur yaitu Colletotrichum sp. dan Gloeosporium sp. Jamur ini menyerang dalam kondisi lingkungan berkelembaban tinggi sekitar ± 95 % dan suhu udara rendah dibawah 320C, seperti saat ini dan jika menyerang pada biji cabai dapat bertahan hingga 9 bulan. Bila biji yang sudah terserang Anthraknose digunakan sebagai bibit lagi maka tanaman dari bibit tersebut dapat tertular Anthraknose.
    Antraknose dapat menyerang buah cabai yang masih muda maupun yang hampir matang. Gejala busuk basah buah pada cabai yang sudah matang berarti buah cabai sudah terinfeksi sejak buah cabai masih hijau. Gejala awal antraknosa berupa bercak coklat kehitaman pada permukaan buah cabai, kemudian menjadi busuk lunak. Bagian tengah bercak tersebut terdapat kumpulan-kumpulan titik-titik hitam yang merupakan kumpulan cendawan. Serangan berat dapat menyebabkan seluruh buah keriput dan mengering. Selain itu, warna kulit buah berubah menyerupai jerami padi dan dalam kondisi cuaca panas dan lembab dapat mempercepat perkembangan penyakit ini.
Cara penanganan penyakit busuk buah Antraknose
Secara teknis, hal
tersebut dapat dilkukan dengan cara:
- Rotasi tanam dengan family yang berbeda, dengan tujuan agar memutuskan siklus perkembangan penyakit
- Musnahkan tanaman atau buah yang terserang penyakit ini
- Pupuk organik, akan meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan hama dan penyakit
- Hindari adanya air tergenang dan gulma agar tidak terlalu lembab
- Menanam benih bebas patogen pada lahan yang tidak kontaminasi oleh patogen penyakit patek
- Bikin jarak tanam lebih dari 70 cm pada saat seperti curah hujan agak tinggi seperti ini.
- Memanfaatkan agens antagonis, yaitu NATURAL GLIO.
      Penggunaan agens hayati merupakan cara efektif dalam pengendalian penyakit busuk buah cabai yang disebabkan oleh jamur. Natural GLIO bersifat hiperparasit terhadap patogen penyakit sehingga terjadi persaingan nutrisi untuk hidup. Natural GLIO akan  mematikan patogen penyebab penyakit dan berkembang melindungi tanaman dari gangguan patogen.
       Penjelasan sudah diatas.bisa dicampur air 15 liter dengan 100gr Glio.atau dicampur dengan pupuk kandang.
     Semoga bermanfaat dan kita bisa hidup sehat dengan produk organik.Salam sukses untuk kita semua






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya,Sistem bonus di Nasa dari mana??

Semangat Pagii... Hari ini nambah pengetahuan cara jelasin Bisnis Nasa buat orang2 yang pengen tau. Dibaca sampai tuntas ya,biar dapat pencerahan. Tanya  : Nasa itu sistemnya gimana ?  Jawab : Jualan mbak.  Trus ada istilah rabat ,trus ada reseller welcome,distributor. Naah.. untungnya apa ? Trus yang ngasih siapa ? jawab : Rabat. Itu alokasi biaya iklan dr kantor Nasa. Yang biasanya untuk tv2 ,Radio2 yang per menit bisa ratusan juta. Naah.. biaya alokasi itu dibagikan kepada kita para distributor. Seperti slogan Nasa. Indonesia Makmur Raya berkeadilan. Jadi ga hanya ORANG-ORANG KAYA yang menikmati hasilnya,.. tetapi kita rakyat biasa pun bisa mendapatkan hasil dg modal yang minim.  Coba bayangkan kalau kita harus punya toko. Berapa modalnya. Biayanya. Tentu hanya mereka saja orang2 yang "BERDUIT" yang menguasai dan akan semakin kaya... kita kalangan bawah tidak bisa menikmatinya.  Trus kenapa harus nyari distributor.. Naah.. itu lagi.. distributor i

Testimoni petani cabai

Simak Testimoni dari petani yang sudah menggunakan produk pupuk organik Nasa Silahkan untuk petani dan yang hobi tanam menanam bisa di pakai untuk tanaman cabai,tomat,sayur mayur dan tanaman buah.biar hasil dan produksi maksimal. Tanam Cabai, Irit Biaya dan Hasil Menguntungkan (komunitas petani cabe indonesia) Mulhenry Maruhun, petani cabai asal Jorong Pasir Lawe, Kanagarian Pasir Lawe, Kec. Palopo, Kab. Agam, Sumatera Barat, menanam cabai jenis lokal pada areal 1.000 m2 (0,1 Ha). Sampai saat ini umur tanaman 4,5 bulan (135 hari). Pupuk yang saya gunakan SUPERNASA, POC NASA, HORMONIK, GLIO, Pentana dan PESTONA. Pada saat pengolahan tanah, sebelum dibuat bedengan tanah diberi dolomit. Kemudian diberi pupuk makro (ZA, KCl, TSP) kurang lebih 25 Kg. Mengenai pemberian SUPERNASA yaitu : 3 sdm dicampur dengan air 15 liter, siramkan ke bedengan lalu di tutup dengan plastik mulsa. Baru kemudian ditanam. GLIO digunakan dengan cara dilarutkan bersama SUPERNASA dan disiramkan ke bedeng

Aplikasi TON pada kolam terpal atau semen

Cara Aplikasi TON Pada Kolam Semen atau Terpal Pada awalnya kolam untuk memelihara ikan/lele yang sekarang disebut sebagai budidaya menggunakan kolam tanah, namun seiring perkembangan jaman untuk budidaya ikan/lele bisa menggunakan kolam semen atau terpal. Nah, bagaimana Cara Aplikasi TON Pada Kolam Semen atau Terpal.? Pada Kolam Terpal atau Semen tidak diperlukan pengolahan lahan seperti pada kolam tanah, oleh karena itu perlakuan TON dilakukan pada saat kolam terisi air. Langkahnya seperti berikut: Setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam dengan air setinggi 20cm. Tebar/siramkan TON dengan dosis 1kg/ha atau 1sendok makan penuh per 100m2. setelah itu biarkan selama 3 hari. Setelah itu kolam diisi air penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya seperti poin 1 pertama dilakukan setelah ikan/lele berumur 15 hari, serta perlakuan tersebut diulang secara berkala setiap 15 hari sekali untuk menjaga kualitas air kolam budidaya serta pembentukan plankton dan phyt