Langsung ke konten utama

Kenali 3 karakter agar belajar jadi mudah dan menyenangkan



Assalamualaikum......, sebagai orang tua mungkin kita pernah berpikir mengenai "KECERDASAN ANAK" yang biasanya hanya dinilai dari Calistungnya saja.

Adanya standar di masyarakat seringkali membuat kita lupa utk melihat dan menyadari bahwa, anak kita sangat unik, dan anak kita sesungguhnya terlahir sudah sangat cerdas. Namun boleh jadi ketidaktahuan kitalah yg mengkerdilkan potensinya.

Kalau di lihat dari karakternya,dapat di bedakan dalam 3 kategori atau biasa disingkat VAK.
VAK atau Visual Auditory Kinestetik, merupakan konsep Quantum Learning. Yaitu memetakan karakter anak melalui "cara belajarnya".

adalah model pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan alat indra yang dimiliki siswa. Pembelajaran dengan model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK) adalah suatu pembelajaran yang memanfaatkan gaya belajar setiap individu dengan tujuan agar semua kebiasaan belajar siswa akan terpenuhi.

Teori yang mendukung pembelajaran VAK adalah Accelerated Learning, teori otak kanan/kiri; teori otak triune; pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinestetik); teori kecerdasan ganda; pendidikan (holistic) menyeluruh; belajar berdasarkan pengelaman; belajar dengan symbol. Pembelajaran VAK  menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda. Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang nonlinear, nonmekanis, kreatif dan hidup.

ANAK VISUAL adalah adalah anak yang belajar dengan MELIHAT. See it, I Learn. Indera penglihatan anak visual lebih tajam. Jumlah orang visual di dunia ini mencapai 55%, itulah mengapa konsep sekolah pada umumnya adalah memang diperuntukkan buat anak visual.

ANAK AUDITORY adalah anak yang belajar dengan MENDENGAR. Hear it, I Learn. Indera pendengaran anak auditory sangan tajam. Biasanya anak auditory tidak terlalu suka baca buku, tapi ia suka diceritakan buku. Anak auditory menyukai pembelajaran yang membuat nyaman indera audionya. Cepat menghafal apa yang ia dengar. Oleh karena anak auditory indera pendengarannya tajam, maka wajar bila ia biasanya lebih cepat berbicara.

ANAK KINESTETIK adalah anak yang belajarnya dengan BERGERAK NYATA. Do It, I Learn. Indera motorik kasar khususnya dari anak kinestetik sangat bagus. Oleh karenanya anak tipe ini biasanya terkenal dengan baterainya yang super duper energizer karena jarang mengeluh capek. Namun karena di dunia lebih banyak orang visual yang lebih suka kerapihan, ketentraman, keteraturam dsb, maka anak kinestetik seringkali dicap "nakal" bandel dsb, karena keaktifannya bergerak. Biasanya sekolah pada umumnya tidak cocok untuk anak kinestetik, karena indera motorik kasarnya kurang bergerak. Energinya kurang dikeluarkan. Anak Kino, biasa disapa tipe ini, cocoknya ikut sekolah alam.

Nah, kita sebagai orang tua harusnya mencoba merenungkan kembali.Anaknya masuk tipe cara belajar yg mana??agar anak kita bisa cepat dalam proses belajarnya dan kita sebagai orang tua tidak memaksakan kehendak yang bertentangan dengan karakter mereka.
Semoga bermanfaat.
Disadur dari berbagai sumber.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya,Sistem bonus di Nasa dari mana??

Semangat Pagii... Hari ini nambah pengetahuan cara jelasin Bisnis Nasa buat orang2 yang pengen tau. Dibaca sampai tuntas ya,biar dapat pencerahan. Tanya  : Nasa itu sistemnya gimana ?  Jawab : Jualan mbak.  Trus ada istilah rabat ,trus ada reseller welcome,distributor. Naah.. untungnya apa ? Trus yang ngasih siapa ? jawab : Rabat. Itu alokasi biaya iklan dr kantor Nasa. Yang biasanya untuk tv2 ,Radio2 yang per menit bisa ratusan juta. Naah.. biaya alokasi itu dibagikan kepada kita para distributor. Seperti slogan Nasa. Indonesia Makmur Raya berkeadilan. Jadi ga hanya ORANG-ORANG KAYA yang menikmati hasilnya,.. tetapi kita rakyat biasa pun bisa mendapatkan hasil dg modal yang minim.  Coba bayangkan kalau kita harus punya toko. Berapa modalnya. Biayanya. Tentu hanya mereka saja orang2 yang "BERDUIT" yang menguasai dan akan semakin kaya... kita kalangan bawah tidak bisa menikmatinya.  Trus kenapa harus nyari distributor.. Naah.. itu lagi.. distributor i

Testimoni petani cabai

Simak Testimoni dari petani yang sudah menggunakan produk pupuk organik Nasa Silahkan untuk petani dan yang hobi tanam menanam bisa di pakai untuk tanaman cabai,tomat,sayur mayur dan tanaman buah.biar hasil dan produksi maksimal. Tanam Cabai, Irit Biaya dan Hasil Menguntungkan (komunitas petani cabe indonesia) Mulhenry Maruhun, petani cabai asal Jorong Pasir Lawe, Kanagarian Pasir Lawe, Kec. Palopo, Kab. Agam, Sumatera Barat, menanam cabai jenis lokal pada areal 1.000 m2 (0,1 Ha). Sampai saat ini umur tanaman 4,5 bulan (135 hari). Pupuk yang saya gunakan SUPERNASA, POC NASA, HORMONIK, GLIO, Pentana dan PESTONA. Pada saat pengolahan tanah, sebelum dibuat bedengan tanah diberi dolomit. Kemudian diberi pupuk makro (ZA, KCl, TSP) kurang lebih 25 Kg. Mengenai pemberian SUPERNASA yaitu : 3 sdm dicampur dengan air 15 liter, siramkan ke bedengan lalu di tutup dengan plastik mulsa. Baru kemudian ditanam. GLIO digunakan dengan cara dilarutkan bersama SUPERNASA dan disiramkan ke bedeng

Aplikasi TON pada kolam terpal atau semen

Cara Aplikasi TON Pada Kolam Semen atau Terpal Pada awalnya kolam untuk memelihara ikan/lele yang sekarang disebut sebagai budidaya menggunakan kolam tanah, namun seiring perkembangan jaman untuk budidaya ikan/lele bisa menggunakan kolam semen atau terpal. Nah, bagaimana Cara Aplikasi TON Pada Kolam Semen atau Terpal.? Pada Kolam Terpal atau Semen tidak diperlukan pengolahan lahan seperti pada kolam tanah, oleh karena itu perlakuan TON dilakukan pada saat kolam terisi air. Langkahnya seperti berikut: Setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam dengan air setinggi 20cm. Tebar/siramkan TON dengan dosis 1kg/ha atau 1sendok makan penuh per 100m2. setelah itu biarkan selama 3 hari. Setelah itu kolam diisi air penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya seperti poin 1 pertama dilakukan setelah ikan/lele berumur 15 hari, serta perlakuan tersebut diulang secara berkala setiap 15 hari sekali untuk menjaga kualitas air kolam budidaya serta pembentukan plankton dan phyt