Langsung ke konten utama

Ilmu tentang Pupuk

Silahkan dibaca sampai tuntas,ilmu tentang pupuk buat petani senior maupun petani pemula.hasil comot dari KPPI.

PUPUK PADI

PERTANYAAN SEPUTAR PUPUK PADI
Penulis : Nurman Ihsan, SP

Saya sering mendapatkan pertanyaan dari berbagai pihak mengenai pupuk untuk tanaman padi. Mereka mempertanyakan fungsi yang ada dalam pupuk seperti N,P dan K.

Bukankah pupuk N diberikan diawal waktu, kok diberikan pada pupuk susulan ke-2 ? , kenapa KCL diberikan diawal tanam ? , dll.

Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah seperti ini dari Ibana Naga

"Saya bingung dalam pemupukan, cari2 di internet yg saya dapatkan :
1. urea untuk masa vegetatif atau memperbanyak anakan
2. Sp 36 untuk batang dan buah
3. Kcl untuk enzim (getah/manusia darah yg menyalurkan energi),
dan waktu pemupukan
1. sp 36 sejak awal krn payah larut
2. kcl sejak awal agar tanaman tahan terhadap penyakit
3. urea sejak awal agar anakan banyak

Pemupukan harus 3 kali, jadi bila penting pupuk sejak awal knp harus 3 kali??? "

saya punya tanah 1 hektar, sebaiknya takaran pupuk apa aja dan kapan diberikan ( ponska + urea + sp36+za)?

Jawaban saya : (tapi saya juga mengharapkan jawaban dari pembaca sekalian untuk memajukan dunia pertanian di Indonesia)

Kalau menurut saya, Fungsi Nitrogen dalam Pupuk Urea adalah untuk pertumbuhan masa vegetatif secara umum terutama pada daun.
Sebab dengan daun yang hijau akan maksimal dalam memproses fotosintesis. Dari sinilah energi disalurkan ke seluruh bagian tanaman.
Dengan demikian tanaman cepat tumbuh dengan baik dan subur.

Sedangkan untuk unsur P2O5 dalam TSP, SP36, SP18 dll fungsi utamanya adalah untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.

Lain dengan K2O dalam KCL, fungsi utama adalah untuk daya tahan tanaman ( tidak rebah) dan ke arah buah/gabah ( tidak mudah rontok, kepadatan buah, rasa gabah, dll )

Untuk pertumbuhan awal tanam, pupuk urea merupakan salah satu unsur saja dari perkembangan tanaman. Ada banyak faktor lain yang mendukung pertumbuhan masa vegetatif tsb.

- Pertama, faktor tanah + Unsur hayati. Apakah tanah itu sakit atau subur, ini bisa dilihat dari kandungan C-Organiknya. Bila rasio C-Organiknya rendah maka ini tanah sakit, biasanya tanah model ini terjadi bila petani tak memberikan atau jarang memberikan pupuk organik atau pupuk
kandang pada lahannya.

Di dalam pupuk organik seperti pupuk kandang terdapat unsur hara N,P,K,S dll walau dalam jumlah yang sedikit.

Fungsi dari pupuk kandang ini salah satunya adalah merangsang pertumbuhan akar. Setelah akar tumbuh maka akar juga dapat menghisap unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang. Sebab pada masa tumbuh di bawah 8-10 hst kebutuhan pupuk tanaman masih dapat diambil dari pupuk kandang. Untuk unsur hayati biasanya mengikuti, bila kandungan hara tinggi maka unsur hayati akan tinggi pula.

Oleh sebab itu, sebaiknya pupuk pertama diberikan pada 8-10 hst yang mengandung unsur N tapi dosis terbatas ( bisa urea, ZA, pupuk NPK
dll ).

Mengapa N dosisi terbatas? sebab tanaman padi saat itu masih kecil dan akar belum banyak tumbuh, jadi  kebutuhan akan hara belum maksimal (banyak).
Sama seperti anak kecil, kebutuhan akan
makanan juga terbatas.
Baca juga Belajar meningkatkan hasil panen padi dari negara maju
- Kedua, Cara Pengolahan lahan,
dengan pengolahan lahan yang baik dapat memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Tanah yang sehat perlu ruang atau rongga supaya sirkulasi udara lancar. Udara dalam bentuk oksigen inilah yang salah satunya digunakan untuk reaksi kimia.
Sehingga akar bisa menyerap unsur hara.

- Ketiga, Faktor lahan pembibitan dan sistem tanam.
Ke dua faktor ini pun salah satu yang menyebabkan tanaman dapat tumbuh lebih besar dan subur

Keempat, dll

Setelah melihat fungsi unsur hara makro seperti N, P dan K maka dapat diaplikasikan ke dalam tahap pemupukan.

Saya ambil contoh :
300 kg ponska + 150 Urea
Pupuk dasar, 150 ponska ( lihat dosis N nya 22,5 kg, P2O5 22,5 kg dan K2O 22,5 kg) dan pupuk NPK ponska juga sudah mengandung Sulfur sebesar 10 %.
Diberikan pada sekitar pada tanaman padi 10 hst, untuk pupuk NPK ponska juga sudah mengandung Sulfur sebesar 10 %.
Diberikan pada sekitar pada tanaman padi 10 hst, untuk pupuk NPK secara umum yang larut dahulu adalah unsur N nya.

Makanya bila kita punya pupuk NPK kemudian kita kocok-kocok dalam botol maka akan terlihat warna pupuk akan hilang dan yang tersisa adalah unsur hara
P dan K nya dalam butiran.

Apa artinya ini? bila kita sebar pupuk NPK maka yang akan larut terlebih dahulu adalah unsur hara N nya. Dan sisanya akan larut juga cuma dalam jangka yang agak panjang sedikit.

Artinya di dalam lumpur sawah masih
terkandung unsur P2o5 dan K2O.  Sekitar 10 hari ke depan untuk unsur N akan berkurang jauh sedangkan pada satu sisi tanaman sudah tumbuh besar dan perakaran banyak.

Maka dibutuhkan
Pupuk susulan ke-1, 150 kg NPK ponska + 50 kg urea. (bila kita gabung unsur Urea di dalam pupuk NPK ponska + 50 kg urea = sekitar 100 kg urea).

Diberikan sekitar umur 21 hst.
Dalam fase ini pun tanaman membutuhkan makanan (energi) yang tinggi. Dari mana?
sekali lagi dari daun yang hijau. Supaya daun hijau yang dibutuhkan adalah pupuk berhara N.

Dalam hal ini urea. Untuk apa?
Untuk memasak makanan di daun, sehingga energi akan disalurkan keseluruh tanaman. Energi pada fase ini akan lari ke pembesaran (pertumbuhan) dan ke anakan. Di fase ini pula kemampuan akar untuk menyerap unsur hara dalam jumlah yang banyak selain N yaitu unsur P dan K. Dari mana? dari pupuk dasar yang diberikan pada 10 hst.

Untuk unsur P dan K yang diberikan pada pupuk susulan ke-2 akan larut sekitar puluhan hari kemudian.

Pupuk susulan ke-2, 100 kg Urea.
Mungkin banyak yang bertanya, kok masih urea (berhara N), bukankan sudah memasuki fase generatif?

Untuk pupuk susulan ke-2 ini sebaiknya diberikan sebelum fase generatif sekitar 30-40 hst. Atau sebagai patokan sebelum
daun bendera (terakhir) padi keluar.

Pertanyaannya adalah pada fase ini apakah masih membutuhkan makanan (energi) yang banyak?

Jawabnya : “ya”, Dan sangat banyak.
Sebab ini adalah fase bunting padi, sama seperti wanita hamil (bunting) butuh makanan yang tinggi pula. Dari mana dibutuhkan energi yang tinggi?

Jawabannya lagi-lagi, Dari DAUN kembali. Bagaimana caranya : dari unsur
berhara N lagi-lagi.
Ya dari pupuk urea salah satunya (bisa juga ZA, NPK kujang, dll), sebab pupuk ini gampang larut dan hilang tapi harus ada sebab unsur ini sebagai  bahan bakar untuk fotosintesis.
Silahkan baca juga pengaplikasian pupuk daun nasa
Makanya jangan heran bila kita melihat ada tanaman padi yang sudah kuning dan daunnya juga sudah kuning !!! mengapa?

Unsur N di dalam tanahnya nyaris habis. Mengapa? karena tanahnya sakit (kurang pupuk organik dan pupuk hayati) dan diberikan urea sedikit sekali.

Sewaktu saya memberikan materi di suatu saung dengan 12 petani, saya jelaskan kepada Pak Manat pemilik sawah yang padinya kuning dan daunnya kuning kecoklat-coklatan. Tapi di samping sawahnya yang satu daunnya terlihat agak hijau.

“coba bandingkan kedua petak sawah ini, sawah yang disana (daun kuning kecoklatan) itu tandanya sawah itu habis-habisan berjuang dan hasil padinya juga kurang bagus.

Tapi coba bandingkan dengan padi yang daunnya masih agak hijau, padinya terlihat lebih bagus,,,”.
Itu artinya di tanaman yang daunnya masih agak hijau masih tersimpan kandungan N di dalamnya.
Untuk hara P dan K sendiri, akan diserap tanaman dari unsur yang sudah larut yaitu sewaktu diberikan pada pupuk susulan ke-1.
Dan untuk pupuk susulan ke-2 ini menjadi makanan puluhan hari ke depan,,,

Yang jadi masalah adalah bila pemberian pupuk hanya unsur N (urea) tanpa pupuk lain seperti pupuk kandang dan yang mengandung hara P dan K maka energi makanan hanya untuk daun dan batang saja.
Hara P dan K didapat dari sisa musim tahun lalu berupa gabah yang rontok
sehingga anakkan sedikit dengan malai yang sedikit pula.

Semoga dengan penjelasan ini akan memudahakan kita dalam memahami pertanyaan di atas tersebut. Untuk saat ini, sampai disini pemahaman saya. Tapi bila ada jawaban lain yang lebih baik maka saya akan senang.mambacanya.Amiinn...

PUPUK KIMIA UREA

SISI LAIN TENTANG PUPUK KIMIA UREA

Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan atau menjelaskan pupuk kimia urea dalam sisi yang berbeda,,,

Rumus Kimia Pupuk Urea
Rumus kimia urea adalah CO(NH2)2. Dengan rumus kimia ini, akan diketahui berapa kandungan N di dalamnya. Seperti kita ketahui, kandungan N dalam pupuk urea adalah 46 %.

Cara perhitungannya seperti ini : CO(NH2)2 kalau diuraikan menjadi unsur kimia adalah C, O, 2N dan 4H. Tiap unsur kimia punya nomor atom dan berat atom tersendiri. Untuk C=12,O=16, N=28 dan H=1.

Jadi, unsur N nya adalah sbb :
2N / (C+O+2N+4H) x 100 % = 46,67 %
Jadi kandungan N dalam pupuk kimia urea, tepatnya 46,67 %.

Sifat Pupuk Kimia Urea
Pupuk kimia urea adalah pupuk tunggal yang memiliki hara makro N saja. Pupuk ini punya sifat mudah menguap (hilang) dan mencair.

Coba masukkan pupuk kimia urea di piring, kemudian diletakkan di tempat terbuka.
Tak lama kemudian, di pupuk tsb akan ada bagian yang mencair dan menguap. Sehingga, bila dibiarkan terus pupuk tsb akan habis.

Dengan kejadian di atas, jelas sekali rumus kimia pupuk tsb akan berubah. Atau mudah sekali berubah.

Bagaimana kalau rumus kimia pupuk urea
berubah.
Kalau bicara rumus kimia, bisa bikin pusing kepala. Tapi nggak apa-apa kok, untuk yang satu ini mudah dipahami.

Kita ambil contoh air. Rumus kimianya adalah H2O. Bila komposisi rumus kimianya berubah saja maka sudah tak dinamakan air lagi. Begitu juga dengan pupuk kimia urea.

Disebut urea karena kandungan N nya sebesar 46 %.
Tapi, bila dalam 1 karung ada yang mencair dan menguap maka susunan rumus kimianya akan berubah. Bila demikian, pupuk tsb bukan lagi
disebut pupuk kimia urea. Entah disebut apa? :D
Secara dzohir bisa disebut pupuk kimia urea tapi secara isi bukan.
Sama seperti kedelai impor, tetap saja disebut kedelai walau kandungan proteinnya telah turun jauh.

Menurut seorang peneliti pemulia kedelai dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Harry Is Mulyana yang menyebutkan bahwa kandungan proteinnya telah disedot sebelum dikirim ke Indonesia,,,
baca tulisan bahaya kedelai transgenik di tulisan berikutnya.

Disinilah dilematisnya, melihat realitas yang ada di lapangan dan sifat yang dikandung pupuk urea tsb.

Biasanya, pupuk kimia urea, sebelum dimasukan ke dalam karung, dilapisi dilindungi dengan plastik kedap air dan udara. Begitu dibuka, kemudian lupa ditutup lagi maka sangat mungkin akan ada yang berubah.

Apalagi, pupuk kimia pada umumnya sering berpindah-pindah tempat. Dari pabrik ke distributor. Terus ke agen. Lari lagi ke kios. Dan ke konsumen. Proses pindah ini perlu diangkut dan diletakkan kedalam kendaraan. Kemudian diturunkan kembali. Minimal ada 4-5 kali pindah. Bisa jadi, selama proses pindah angkut tsb terjadi robek, kena matahari, kena hujan, dll.

Sehingga komposisi kimianya pun akan mudah berubah.
Pernah, ada seorang trainer di NOSC yang bernama Pak Iwan yang mengambil sampel urea di kios pupuk. Kemudian, dia menguji kadar N nya di Laboratorium. Seharusnya kan 46 %.

Setelah dapat hasilnya, dia kaget: kok kandungan N nya Cuma 18 %.
Nah lho, kok bisa?
Bisa jadi, ini karena sifat pupuk kimia urea ini yang mudah menguap dan mencair ini. •
Jadi, rumus kimianya mudah berubah.
Sebenarnya, namanya rumus kimia sudah bersifat baku. Bila sedikitnya saja berubah
komposisinya, maka pupuk tsb namanya bukan lagi pupuk kimia urea.

Tak Langsung diserap Tanaman
Ada sebuah pertanyaan, apakah pupuk kimia urea bisa langsung diserap akar tanaman?

Menurut pemahaman saya, pupuk ini tak langsung diserap oleh akar tanaman. Pupuk urea yang berbentuk CO(NH2)2 harus diurai dulu sebelum diserap akar tanaman. Dengan bantuan air dan udara, terjadi beberapa kali proses kimia. Dari CO(NH2)2 akan berubah menjadi nitrit.

Kemudian terurai menjadi nitrat.
Makanya, pupuk ini baru akan terlihat hasilnya sekitar 1-2 hari kemudian.
Makanya, ada petani yang bernama H. Haerudin menceritakan pengalamannya,

“kalau pake pupuk kimia urea, hijaunya nggak lama, Pak Nurman. Lain kalo pake pupuk NPK kujang, hijaunya agak lama”

Ya itu tadi, karena sifat urea yang mudah
mencair dan menguap.

Tanah Akan Rusak
Teranyata, setelah proses kimia dilalui, akar tanaman tak langsung bisa menghisap unsur hara tsb. Dalam kondisi tsb, dibutuhkan kondisi/ lingkungan yang “asam” agar bisa diserap oleh akar tanaman. Makanya, bila tanah sering dan
banyak dipupuk kimia urea, maka pH tanahnya akan rendah. Dengan pH yang rendah inilah menunjukkan tanah bersifat asam.

Apakah itu saja? Tanah juga akan jadi liat. Bila tanah sudah liat, maka pori-pori tanah akan menyempit, sehingga air dan udara (aerasi) akan susah masuk kedalam tanah. Begitu juga hara pupuk yang lain. Pada saat yang bersamaan, air di dalam sawah tsb akan mudah keluar. Ini bisa dilihat dari Uji Daya kapiler tanah.

Makanya, bila tanah tak diberikan pupuk kompos atau sedikit diberikan pupuk kompos akan mudah retak. Sebab air sukar masuk kedalam tanah, sebaliknya, air yang ada di dalam tanah tsb mudah menguap.

Begitu juga dengan KTK (Kapasitas Tukar
Kation), kalau kita menggunakan pupuk kompos yang cukup maka akan mudah diserap oleh akar tanaman dalam bentuk kation-kation ini ( plus/ + ). Akar tanaman secara alami akan mengambil hara yang dibutuhkan saja, walaupun pada saat itu banyak sekali hara makanan.

Artinya, akar tanaman akan selektif memilih hara yang dibutuhkan. Bila dia butuh hara tertentu, akar tsb akan menghisapnya, dst dst.

Tapi bila, pakai pakai pupuk kimia urea, lain ceritanya, senyawa nitrat dalam kondisi min (-).

Oleh sebab itu, dibutuhkan kondisi asam agar bisa diserap akar tanaman. Dalam kondisi ini, sebetulnya akar tanaman dipaksa menyerap hara tsb. Dengan demikian, akar tanaman tak punya daya selektif lagi.

Bahasa sederhananya, seakan-akan tanaman tsb “diinfus” dengan selang agar hara urea tsb masuk,,,

Menghasilkan Gas Metan
Dalam proses terurainya pupuk kimia ini, dihasilkan yang namanya Gas Metan (CH4).
Gas ini sangat berbahaya. Gas ini, dalam jumlah banyak bisa menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat. Apa yang terjadi?

Kita mungkin sering mendengar istilah “efek rumah kaca” yang bisa menimbulkan pemanasan global. Dan ini berakibat, sebagian es di kutub akan mencair. Sehingga, ketinggian permukaan air laut akan bertambah.

Pikiran saya langsung tertuju pada petani
organic. Saya jadi semakin salut dengan petani organik. Sungguh indah dan mulia cara bertanam mereka : lingkungan lestari, bumi tak rusak dan hasilnya tinggi.

Seharusnya, pemerintah memberikan perhatian pada mereka. Pada satu sisi, bisa menjaga kelestarian alam.

Dari sisi yang lain, tak memakai uang subsidi pupuk. Harusnya, sebagian subsidi pupuk diberikan kepada mereka. Agar organisasi/LSM/dll yang bergerak ke organik dapat terus bermunculan,,,
Dan, cita-cita besar NOSC sendiri, menurut penuturan Pak Ahmad Jatika sewaktu ngobrol dengan saya adalah agar NOSC hadir di tiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Uji Kadar Hara
Ada cara mudah, untuk mengetahui apakah pupuk kimia urea mempunyai kadar hara yang mumpuni ?
Coba sediakan :
- pupuk kimia urea,
- MOL/POC,
- bonggol pisang ada yang busuk,
- buah maja yang isinya sudah hitam,
- molase,
- air sumur,
- terong ada yang busuk

Uji bahan-bahan tsb dengan alat sederhana berupa bola lampu.
Lampunya harus 100 watt.
Saya dan teman-teman pernah melakukannya.

Dan hasilnya :

Air : bola lampu tak menyala

Bonggol pisang : menyala sedang

Isi buah maja : menyala sedang

Molase : menyala sedang

Terong : menyala kecil

MOL/POC : menyala terang

Pupuk kimia urea : tak menyala

Apa artinya ini ???
Ternyata, pupuk kimia urea tak lebih baik dari bonggol pisang, isi buah maja, terong yang agak busuk. Apalagi bila dibandingkan dengan MOL/POC.

MOL (mikro organisme lokal), selain berupa larutan elektrolit juga terdapat miliaran mikroorganisme. Jadi, nyalanya terang sekali,,
Bagaimana Selanjutnya
Menurut saya, pupuk kimia urea tetap mempunyai manfaat dan peran bagi pertumbuhan tanaman. Tapi, bila dipandang dari sisi lain, kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk kimia ini jauh lebih besar.

Bila ingin tetap menggunakan pupuk kimia, gunakan pupuk kompos juga, minimal 2 ton/ha.
Baca juga mengenal pupuk organik cair POC Nasa
Ganti pupuk urea, dan gunakan pupuk NPK yang jumlah kandungannya lebih lengkap bagi pertumbuhan tanaman.

Tapi tetap saja, yang terbaik adalah menggunakan pupuk kompos dan MOL/POC untuk tanaman kita.
Apalagi, kalau MOL dan pupuk kompos
tsb buatan sendiri.

Jadi ingat syair sebuah lagu :
Aku cinta buatan Indonesia,,,
Bagaimana kalau syairnya begini :
Aku cinta buatan MOL sendiri,,,
Hehee :D
Semoga bermanfaat. (*)
---------------------------

(Oksigen Pertanian)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya,Sistem bonus di Nasa dari mana??

Semangat Pagii... Hari ini nambah pengetahuan cara jelasin Bisnis Nasa buat orang2 yang pengen tau. Dibaca sampai tuntas ya,biar dapat pencerahan. Tanya  : Nasa itu sistemnya gimana ?  Jawab : Jualan mbak.  Trus ada istilah rabat ,trus ada reseller welcome,distributor. Naah.. untungnya apa ? Trus yang ngasih siapa ? jawab : Rabat. Itu alokasi biaya iklan dr kantor Nasa. Yang biasanya untuk tv2 ,Radio2 yang per menit bisa ratusan juta. Naah.. biaya alokasi itu dibagikan kepada kita para distributor. Seperti slogan Nasa. Indonesia Makmur Raya berkeadilan. Jadi ga hanya ORANG-ORANG KAYA yang menikmati hasilnya,.. tetapi kita rakyat biasa pun bisa mendapatkan hasil dg modal yang minim.  Coba bayangkan kalau kita harus punya toko. Berapa modalnya. Biayanya. Tentu hanya mereka saja orang2 yang "BERDUIT" yang menguasai dan akan semakin kaya... kita kalangan bawah tidak bisa menikmatinya.  Trus kenapa harus nyari distributor.. Naah.. itu lagi.. distributor i

Testimoni petani cabai

Simak Testimoni dari petani yang sudah menggunakan produk pupuk organik Nasa Silahkan untuk petani dan yang hobi tanam menanam bisa di pakai untuk tanaman cabai,tomat,sayur mayur dan tanaman buah.biar hasil dan produksi maksimal. Tanam Cabai, Irit Biaya dan Hasil Menguntungkan (komunitas petani cabe indonesia) Mulhenry Maruhun, petani cabai asal Jorong Pasir Lawe, Kanagarian Pasir Lawe, Kec. Palopo, Kab. Agam, Sumatera Barat, menanam cabai jenis lokal pada areal 1.000 m2 (0,1 Ha). Sampai saat ini umur tanaman 4,5 bulan (135 hari). Pupuk yang saya gunakan SUPERNASA, POC NASA, HORMONIK, GLIO, Pentana dan PESTONA. Pada saat pengolahan tanah, sebelum dibuat bedengan tanah diberi dolomit. Kemudian diberi pupuk makro (ZA, KCl, TSP) kurang lebih 25 Kg. Mengenai pemberian SUPERNASA yaitu : 3 sdm dicampur dengan air 15 liter, siramkan ke bedengan lalu di tutup dengan plastik mulsa. Baru kemudian ditanam. GLIO digunakan dengan cara dilarutkan bersama SUPERNASA dan disiramkan ke bedeng

Aplikasi TON pada kolam terpal atau semen

Cara Aplikasi TON Pada Kolam Semen atau Terpal Pada awalnya kolam untuk memelihara ikan/lele yang sekarang disebut sebagai budidaya menggunakan kolam tanah, namun seiring perkembangan jaman untuk budidaya ikan/lele bisa menggunakan kolam semen atau terpal. Nah, bagaimana Cara Aplikasi TON Pada Kolam Semen atau Terpal.? Pada Kolam Terpal atau Semen tidak diperlukan pengolahan lahan seperti pada kolam tanah, oleh karena itu perlakuan TON dilakukan pada saat kolam terisi air. Langkahnya seperti berikut: Setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam dengan air setinggi 20cm. Tebar/siramkan TON dengan dosis 1kg/ha atau 1sendok makan penuh per 100m2. setelah itu biarkan selama 3 hari. Setelah itu kolam diisi air penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya seperti poin 1 pertama dilakukan setelah ikan/lele berumur 15 hari, serta perlakuan tersebut diulang secara berkala setiap 15 hari sekali untuk menjaga kualitas air kolam budidaya serta pembentukan plankton dan phyt